Perburuan film drama sejarah Indonesia tahun 2019 yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer disutradarai oleh Richard Oh, ( Sutradara The Lost Suitcase atau Koper )dan dibintangi Adipati Dolken ( Hardo ), Ayushita ( Ningsih ), Ernest Samudra ( Dipo ), Khiva Ishak ( Karmin ), dan Michael Kho ( Shidokan ).
Bersetting plot era zaman Belanda dengan durasi film selama 1 jam 54 menit mengkisahkan Hardo seorang mantan Komandan Pleton PETA ( Pembela Tanah Air ) dikejar oleh tentara Jepang karena dianggap memberontak. Selama dalam pelariannya Hardo menyamar menjadi gelandangan, yang selalu menyusuri jalan di Jakarta. Banyak dampak yang terjadi selama Hardo menjadi buronan. Ayahnya yang menjabatsebagai Wedana Karangjati dipecat. Bahkan kedua orang tuanya disuruh untuk mencari dan mengepung anaknya sendiri.
Informasi tersebit ia dapat ketika tanpa sengaja Hardo bertemu dengan ayahnya di sebuah gubuk di tengah sawah. Pada saat Hardo sedang istirahat dan si ayah kabur dari kejaran dari gropyokan judi. Pada saat itu pula ayahnya bercerita bahwa ia telah dipecat dan Ibunya meninggal dalam perjalanan mencari Hardo sebab tidak kuat menahan sakit dan beban yang dipikulnya. Ayahnya merasa sangat bahagia dapat bertemu dengan Hardo dan ia sangat yakin bahwa kere yang ia ajak bicara itu memang benar Hardo. Akan tetapi Hardo tidak mau mengatakan dirinya yang sebenarnya dan ia mengatakan kepada ayahnya bahwa ia bukanlah Hardo melainkan kawan anaknya, bahkan ia mengatakan bahwa ia tidak akan menceritakan dimana Hardo berada.
Ternyata pertemuan Hardo dengan ayahnya tercium oleh Jepang sehingga penggeropyokan kembali terjadi di gubuk tersebut saat ayah Hardo sedang membakar jagung untuknya, untung Hardo sudah lari menyelamatkan diri terlebih dahulu ketika sirene tanda penggeropyokan itu berbunyi.
Jepang mendapat informasi keberadaan Hardo dari lurah Karangjati, ayah dari tunangannya yang bernama Ningsih. Sebelum ia bertemu dengan ayahnya, ia bertemu dengan ayah Ningsih dan merayunya agar kembali pulang, namun Hardo tidak mau dan mengatakan akan kembali apabila Jepang menyerah. Ia merasa bahwa lurah tersebut akan berkhianat kepadanya dan memberikan informasi tentang keberadaannya.
Semenjak pengropyokkan di gubuk tengah sawah, ayahnya diinterogasi dan ditangkap oleh Jepang. Akan tetapi ia tidak terbukti bersalah, sehingga Jepang meminta pertanggungjawaban atas informasi yang diberikan oleh si lurah dan membuatnya ikut terseret dalam kasus perburuan Hardo. Ia pun babak belur dihajar oleh tentara Jepang atas kesalahan informasi dan terus dimintai keterangan tentang keberadaan Hardo.
Bagaimana nasib Hardo tonton filmnya ya jangan lupa tanggal 15 Agustus 2019.
.
No comments:
Post a Comment